Kondisi masih relatif bagus (tampak depan).
Pintu depan bisa digeser untuk membuka, seperti tampak di atas.
(Kham yang ada pintunya, biasanya untuk meletakkan abu nenek moyang dalam kultur tionghoa).
Tampak secara diagonal. Pelapis merah (mungkin gincu) masih menyisakan prada pada detil ukirannya.
Ukiran burung hong, fauna khas dalam kultur tionghoa, dengan prada emas yang menua.
Detil ukiran bunga tumpuk dan naga pada pintu bagian bawah. Pintu bagian kanan ada bagian patah (sengaja tidak ditambal demi orisinalitas kham).
Tampak samping kanan.
Tampak kham dari belakang. Terdiri atas dua balok papan jati tua.
Kham, sebenarnya perabotan rumah tangga Tionghoa. Salah satu yang paling sering didengar yang menggunakan istilah Hokkian. Ada perabotan lain, seperti lemari cuiho dan ranjang banji.
Pada buku "Peranakan Tonghoa Indonesia, sebuah perjalanan budaya" disebutkan, kham berasal dari kata kan yang artinya ceruk. Benda ini biasanya ditaruh di atas meja abu/altar pada susunan paling tinggi. Biasa dibuat dari kayu jati atau trembalu.
Pada masa kini, kham bisa menjadi barang pajangan yang menarik dan bernilai seni tinggi. Sekaligus saksi bisu asimilasi dan akulturasi budaya nusantara.
Dimensi kham ini: Tinggi (73 cm), Panjang (68 cm), Lebar (35 cm).
(TERJUAL-JAKARTA PUSAT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar